Kopdar dengan Si Gadis Gitar ODOP
KisahkuDari hp si Gadis Gitar |
Oleh: Inet Bean
Si Gadis
Gitar ODOP itu sebenarnya adalah aku, tapi berhubung itu masih dalam rangka
salah satu impianku dan aku belum bisa bermain gitar, maka gelar itu akan
kuberikan kepada... (jeng jeng jeng.... biar dag dig dug dulu)
Tapi aku
yakin sih warga ODOP udah mafhum, tentu saja si Bulek Hacker, jadi udah
tahukan? Yups, Heni (Lusi) S Kagie.
Jadi, untuk
kopdar alias kopi darat alias bertemu dengan Mbak Heni, bener-bener drama.
Betapa tidak? Mbak Heni berulang kali ke Pekalongan tapi baru kali ini kita
akhirnya bertemu. Rasanya seperti bertemu dengan teman lama yang terpisahkan,
ketemu ketawa-ketiwi muluk.
Beberapa
bulan yang lalu Mbak Heni ke Pekalongan dalam rangka menemani temennya yang mau
penelitian, gak tahu deh kenapa penelitiannya di Pekalongan, padahal di
Pemalang aku kira juga ada anak SMA.
Waktu itu
kita mau kopdar, tapi gagal. Karena kita seperti kejar-kejaran. Ketika Mbak
Heni ngabari di tempat A, aku pun OTW ke tempat tersebut tapi ternyata Mbak
Heni sudah berganti tempat B, begitupun setelahnya ke tempat C, D, sampai Z.
Dan minggu
lalu Mbak Heni ke Pekalongan dalam rangka untuk mempresentasikan mars dan hymne
ciptaannya bersama Mas Urip dan satu lagi aku lupa. Keren kan si Gadis Gitar
ini? Hebat. Empat jempol deh. Sayangnya kami waktu itu belum berjodoh bertemu.
(hiks)
Walaupun gak
juara pertama, setidaknya juara ketiga. Nah, tadi si Gadis Gitar ini ke
Pekalongan lagi tepatnya kampusku, dalam rangka menanda tangani dan mengambil
sertifikat kemenangan atas karyanya.
Sebelum
bertemu pun aku masih harus towaf di gedung Akademik, padahal jelas-jelas SMS
dari Mbak Heni bilangnya di utara Auditorium. Ini murni otakku yang agak
konslet gegara baru saja dikerjain dosen (baca: Ngerjain Tugas)
Nah,
untungnya aku cepat siuman, jadilah kita bertemu. Ah kitapun berpelukan erat
sekali, sampai-sampai seperti ada lem di badan kita. Begitu erat, sampai
ditereakin orang-orang, dikira lesbiyan. Eh, enggak. Sebenernya bukan begitu
kok, itu murni khayalanku saja.
Yang
sebenarnya terjadi adalah, aku liat dari jarak kira-kira lima meter ada
coklat-coklat. Ternyata benar itu jilbab coklatnya Mbak Heni, aku pun
memanggilnya.
“Mbak
Heni...” teriakku.
“Inet...”
teriak Mbak Heni.
Tangan kita
berpelukan erat sekali sambil ngakak-ngakak.
Dan tahukah
yang dikatakan Mbak Heni terhadapku setelah itu?
“Net,
suaramu seksi loh.” (Hening)
Dari hp si Gadis Gitar |
Dibuang sayang :D |
14 komentar
Tulis komentarpengiin ketemu kalian juga..hiks..hiks
ReplySelain bersuara seksi, sepertinya kamu juga berbakat jadi penulis komedi :D
ReplyMasih penasaran sama Megono Pekalongan. T.T
Cieeee kapan kita ketemu
ReplyAh. Inet. Kita hampir kopdar April lalu, tp blm berhasil.Semoga kelak Allah mengijinkan. Agar cerita yg sdh kutulis 3 seri dulu bisa bersambung lagi. Hehehe...
ReplyCieee yang mulai nampang. :D
ReplyIkut senang :-D
ReplySemoga suatu hari nanti, Mbk Wid...
ReplyWah, menyaingi Raditya Dika dong :D
Replyjam segitu belum ada megono, nginep, ntar pagi, siang, sore aku masakin megono.
Aku punya firasat deh kita bakal ketemu :D
ReplyAamiin, Insya Allah Pak Parto...
ReplyAhh biasa aja...
Reply#mupeng
Ahahaha, jadi makhluk yang enggak bereksistensi terkadang menjemukan
ReplyEmang biasa aja kok, biasa mupeng
Reply#apasih?
Kali ini aku enggak nyasar :D
Reply-Terima kasih telah berkunjung di blog ini. Silahkan tinggalkan kritik, saran untuk perkembangan.