Hujan di Tengah Malam
Puisihttp://www.teropongsenayan.com |
Oleh: Inet Bean
Hujan di
tengah malam adalah kutukan bagi mata-mata yang tak bisa terpejam. Alunan
rintikannya menghantarkan pada satu persatu kenangan, lalu membawa pada satu
kerinduan.
Adakah kau
merasakan kerinduan yang sama? Semacam kerinduan menikmati dinginnya malam yang
berselimut sepi. Saat kita muak dengan percikan panas dunia ini. Saat tak bisa
kita temukan di siang hari. Saat jiwa-jiwa kebohongan terlelap dalam sunyi.
Dan rinai
hujan masih terdengar hingga selarut ini. Jika hujan menjelma menjadi
seseorang, maka dia tidak akan mencapku sebagai pendiam. Karena hanya padanya
kusampaikan rahasia-rahasiaku.
Ini adalah
rahasia terbesarku. Setelah ini, kau bisa menanyakan padanya tentangku. Dia akan
menjawabmu, karena kau adalah rahasia keduaku.
Kau tahu?
Aku bisa mengerti seseorang hanya dengan respon dari pertanyaanku. Aku mengerti
sesuatu yang tulus dan sesuatu yang hanya berselimut ketulusan. Aku mengerti
seseorang yang tanpa sadar berbuat jahat. Aku mengerti seseorang yang senang
dengan persahabatan. Aku mengerti seseorang yang membenciku. Aku mengerti...
Sampai saat
ini, rintikan hujan masih terdengar. Tapi aku tidak cukup mengerti tentangku. Mengapa
aku kadang cukup menyenangkan untuk disukai, dan kadang cukup pantas untuk
dibenci. Aku berpikir hanya kau yang mengerti.
29 November 2016
2 komentar
Tulis komentarkeren kakak...
Replyjadi pengen denger puisi haha
Membaca puisi dengan lantang dibawah deras hujan pasti melegakan...
ReplyAwas,tanggalkan dulu kacamatamu .
-Terima kasih telah berkunjung di blog ini. Silahkan tinggalkan kritik, saran untuk perkembangan.