Saat Dosen Positif Tidak Masuk Kelas
Celotehhttps://plus.google.com/+muhammadrandiazmi/posts/5mwghgAKYiL |
Oleh: Inet Bean
Saya hanya ingin menggambarkan saat dosen positif tidak
masuk kelas. Hari ini saya ada kelas pagi, dan selalu saja walaupun saya tidak
kesiangan, tapi saya selalu buru-buru saat berangkat. Teman saya bilang itu
adalah semacam kutukan mahasiswa menjelang semester akhir.
Bahkan senior saya pernah bilang bahwa semester lima ibarat
seseorang yang akan tenggelam. Megap-megap seperti ikan kekurangan oksigen.
Entah maksudnya apa, mungkin perumpamaan itu dipengaruhi karena kampus kita
terletak di pesisir.
Barangkali lima tahun ke depan saya sudah sukses dan akan
merindukan saat-saat seperti ini, saat dosen tidak masuk kelas. Dan
berterimakasih pada jari-jari yang telah menuliskan suasana tersebut.
Jadi apa yang dilakukan mahasiswa saat dosen positif tidak
masuk kelas?
Mahasiswa aktivis akan segera cabut, minggu lalu teman saya
bilang, “Syukurlah, bisa jaga stand.”
Dan bulan lalu saya sendiri yang mengatakan hal itu,
gini-gini saya adalah aktivis kampus, walau kalau rapat jarang ikut. Mungkin
lebih tepatnya, aktipis abal-abal, heuheu...
Mahasiswa selanjutnya adalah yang memanfaatkan kelas sebagai
sarana berteduh. Aktivitasnya bermacam-macam, ada yang memenuhi tugas dosen,
nonton drama korea, sampai sekadar untuk mengecek sosial media, dua tangan
dengan dua hp.
Nah, ada pula mahasiswa agamis, dia menonton siaran dakwah
ustadz Yusuf Mansur via You Tube, yang ini benar-benar kenyataan terjadi (emang
yang lain gak benar-benar terjadi? Bukan begitu, kadang aku suka berlebihan)
Yang terakhir ya mahasiswa aneh yang mengamati suasana kelas
saat dosen positif gak masuk, yaitu mahasiswa yang menuliskan tulisan ini. Heuheuheu...
Mungkin kalian akan berpikiran bahwa saya ini kurang kerjaan. Padahal tugas saya masih banyak, membuat RPP, Power Point, syuting menjadi pendongeng hingga tugas resume makalah satu semester.
Tapi entahlah, saya sedang ingin saja menuliskan hal ini. Bukankah mengerjakan keinginan adalah salah satu tanda seseorang menghargai hidupnya? Di awal pun saya sudah katakan bahwa saya hanya ingin...
NB: Gambar agak gak ada hubungannya dengan tulisan. Karena buru-buru mau masuk ke kelas selanjutnya.
6 komentar
Tulis komentarWah Inet syuting...
ReplyHhiii... Aku kayaknya bakalan gt juga deh, nulis buat ngisi blog, hhaa
ReplyBukankah mengerjakan keinginan adalah salah satu tanda seseorang menghargai hidupnya?
ReplyHmmm... ya ya ya. *Manggut-manggut setuju
Biasa Mbak, dikerjain dosen...
ReplyWah, dilarang nyamain aku :D
ReplyEmang harus setuju, kalo ngak aku paksa... hihi
Reply-Terima kasih telah berkunjung di blog ini. Silahkan tinggalkan kritik, saran untuk perkembangan.