Tataplah
CerpenImage: Getty |
Aku ingin menatapmu
Aku ingin kau tatap
Kekasih, tataplah aku, tataplah aku
Aku merindukan mata itu,
Mata yang membawaku ke seluruh alam semesta,
Membawaku larut ke dalam jiwa yang satu.
Sepuluh tahun bukan waktu yang lama untuk dapat melupakan
mata itu. Bukan karena tidak ada lagi di dunia ini mata seindah mata itu.
Berulang kali Zoey, sahabat terbaikku memerlihatkan foto-foto mata laki-laki
untuk membuatku setidaknya berenti menyeritakan matamu. Kebiasaan ganjil yang
Zoey lakukan sejak SMA dan terlanjur mendarah daging hingga sekarang. Kemarin
dia bilang sudah memfoto mata orang tepat yang ke tiga juta.
Berawal dari niat baik untuk menolongku, Zoey malah mendapat
“hobi” yang tidak lazim. Maksudku, mana ada orang selain Zoey yang hobi mengoleksi
foto mata orang. Pigmen kornea mata yang didapat Zoey tentu sudah
bermacam-macam, hitam, coklat, biru, hijau, ungu, dan sekarang dia sedang
memburu pigmen mata yang berbeda, seseorang yang memiliki dua pigmen mata,
entah aku lupa namanya.
Bahkan kemarin dia diundang di salah satu stasiun tv
nasional, sejak dia kenal dengan instagram, dia selalu meng-upload
foto-fotonya, instagramnya hanya berisi foto mata dari orang berbagai belahan
dunia. Hanya karena itu, Zoey mendapat followers yang mengesankan, hampir
seratus juta follower. Tentu saja followernya dari berbagai belahan dunia. Dia
bekerja sebagai seorang wartawati internasional.
Ah, kenapa aku jadi cerita tentang Zoey banyak sekali.
Tetapi setidaknya itu berawal dari kau, semua itu karena kau, jutaan mata yang
didapat Zoey, berawal dari tatapan
matamu.
Zoey penasaran sekali ingin melihat dan tentu saja memfoto
matamu. Dan, dia juga ingin berterimakasih padamu, ini lucu sekali. Karena dulu
bahkan dia ingin aku melupakanmu, memarahimu meski kau tidak pernah dikenalnya.
Zoey bahkan akan ke sini jika sekarang aku memberitahunya bahwa kau ada di
sini, di depanku. Dia penasaran sekali, kenapa selama sepuluh tahun dia
mencarikan mata untukku, tidak ada yang bisa membuatku berpaling dari matamu.
Ah, lagi-lagi aku banyak bicara tentang Zoey, seharusnya aku
menceritakan tentangku, tapi apa yang harus kuceritakan? Aku rasa cerita tadi
sudah cukup menjelaskan tentang aku selama kau pergi, atau sebaiknya aku cerita
tentang masa kecil kita? Kau ingat, Ethan?
Dulu kita sering memermainkan
permainan ini, saling tatap dan kau selalu kalah, lalu kita tertawa. Tapi buat
apa aku ceritakan masa kecil kita? Bukankah itu kisah kita? Lalu buat apa aku
ceritakan?
Ethan? Kenapa kau diam saja? baiklah, sekarang aku yang diam, giliran
kau yang cerita Ethan.
Ethan?
Inet Bean
16 Juli 2017
-Terima kasih telah berkunjung di blog ini. Silahkan tinggalkan kritik, saran untuk perkembangan.