KURA-KURA BERAGENDA
Kisahku
Sebetulnya harusnya aku menuliskan hasil seminar. Namun karena
dirasa butuh permenungan mendalam. Jadi aku tunda aja deh. Biar lebih maksimal
penulisannya.
Acara seminar nasional berjalan lancar tanda adanya yang
pingsan karena saking terpesonanya dengan Prabu Revolusi, tak ada juga yang
kesurupan, ayan, atau lain-lainnya. Adanya paling mereka yang nge-fans artis. Karena
aku gak nge-fans, jadi biasa saja lah ya. Biarkan yang hobi selfie berekspresi.
Jadi, tadi yang lain asik ngajak selfie Prabu Revolusi, aku malah nonton saja. Haha…
lupa tidak aku foto.
Setelah acara seharian tadi, besok masih ada acara yang
menyambut. Yaitu acara jalan sehat penghuni-penghuni kampus. Karena organisasiku
pers, jadi ditugaskanlah meliput acara tersebut. Selain meliput juga ikut sih,
lumayan juga ada doorprizenya, walau aku jarang dapat doorprize, siapa tahu
dewi fortuna tetiba menghampiriku. Jadi sambil menyelam minum jus gitulah.
Nah, dilanjutkan rapat keredaksian menbahas tentang tema
majalah yang akan diterbitkan. Pasti akan memakan waktu yang lama. Dan itu
tandanya besok aku pulang sore bingit lagi, tak jarang maghrib. Makanya nih
tubuh jadi letoy, otak jadi penat, maka tulisan curcol inilah yang keluar.
Padahal, malamnya masih ada acara lagi nih. Acara maulid
nabi yang diselenggarakan organisasi remaja di kampungku. Seharusnya besok jam
sembilan acara gladi bersih, tapi karena ada acara kampus, terpaksa aku
tinggalkan. Aku ikutnya pas acara saja, yaitu malamya. Maaf ken, tidak bisa
ikut gladi bersih ketua.
Nah, itulah kegiatan yang membuatku lumayan loyo, letoy,
lesu, lunglai dan sebagainya. Padet banget agendanya. Kadang ada yang bertanya
sebetulnya apa sih yang aku cari dari ikut organisasi? Padahal kan capek, kuliah
aja juga sudah capek. Ini malah ditambahi ikut organisasi?
Realita kehidupan mahasiswa saat ini sangat beragam.
Meminjam analisis Ricardi seperti dikutip oleh Masrukhi (2009), dalam konstelasi relasi sosial akan
tampak lima wajah mahasiswa sebagai reaksi realitas diri dan sosialnya.
Pertama adalah kelompok idealis konfrontatif, dimana
mahasiswa tersebut aktif dalam perjuangannya menentang kemapamanan melalui aksi demonstrasi.
Kedua, kelompok idealis realistis adalah mahasiwa yang
memilih koperatif dalam perjuangannya menentang kemapanan.
Ketiga, kelompok oportunis adalah mahasiswa yang cenderung
mendukung pemerintah yang berkuasa.
Keempat adalah kelompok profesional, yang lebih berorientasi
pada belajar atau kuliah.
Kelima adalah kelompok rekreatif yang berorientasi pada gaya
hidup yang glamour dan menyukai pesta.
Dari survei yang dilakukan di bidang kemahasiswaan
(Masrukhi, 2009), wajah terakhir menunjukkan kecenderungan yang tinggi yaitu
90%. Untuk kelompok 1 sampai dengan kelompok 4 berkisar hanya 10%. Namun
demikian, kendatipun kelompok idealis persentasinya kecil dibandingkan dengan
kelompok yang lain, akan tetapi secara bersama-sama mereka memiliki energi
besar, yang disebut collective consciousness.
Organisasi itu penting bagi mahasiswa, Tapi sayangnya
mahasiswa sekarang sudah terkapar oleh media sosial.
Melalui organisasi begitu banyak manfaat yang diperoleh. Semoga
besok aku tidak cukup lelah untuk menuliskan kenapa sekaligus manfaat
organisasi.
Inet Bean
26 Mei 2016
-Terima kasih telah berkunjung di blog ini. Silahkan tinggalkan kritik, saran untuk perkembangan.