Apa Kata Nietzsche?
Celoteh
Lah Nietzsche aja gak kenal, ngapain juga dengerin kata Nietzsche? Dia siapa sih? Hayoh? Ada yang sudah tahu?
Bagi yang belum tahu, sekedar informasi, Nietzsche itu seorang filsuf dan sastrawan yang melegenda. Pemikirannya dikaji oleh para cendekia-cendekia. Kalau pengen tahu lebih banyak mending tanya sama google deh.
"Kalian sungguh menggelikan bagiku, wahai orang-orang masa kini! Terutama ketika kalian takjub pada diri kalian sendiri!"
Itulah kata Nietzsche tentang fenomena-fenomena yang terjadi saat ini. Sangat pas dan menghentak sekali. Baru-baru ini dunia maya diramaikan dengan trend membuat meme, yang bertuliskan "dear mantan, maafkan aku yang dulu" disertai foto perbandingan antara dulu dan sekarang.
Jika dipandang dari psikologi. Itu adalah salah satu bentuk narsistik. Istilah ini pertama kali digunakan dalam psikologi oleh
Sigmund Freud dengan mengambil dari tokoh dalam mitos Yunani, Narkissos (versi
bahasa Latin: Narcissus), yang dikutuk sehingga ia mencintai bayangannya
sendiri di kolam. Tanpa sengaja ia menjulurkan tangannya, sehingga ia tenggelam
dan tumbuh bunga yang sampai sekarang disebut bunga narsis (en.wikipedia.com).
Dan dalam istilah ilmiah disebut Narcissistic Personality Disorder
(NPD/Penyakit Kepribadian Narsisistik).
Nah, itulah sedikit sejarah narsis, yaitu perasaan cinta diri sendiri yang berlebihan. Kembali ke fenomena dear mantan, Mereka ingin eksistensi mereka diakui. Artinya mereka butuh perhatian, modus-modus yang tersirat dan tidak tersirat juga turut ada dalam individu-individu yang ikut trend itu. Seperti kata Nietzsche, mereka takjub pada diri sendiri.
Kita cari modus-modus yang mungkin ada. Pertama, sebagai afirmasi bahwa, "ini loh, aku yang sekarang lebih ganteng atau pun lebih cantik dari yang dulu, nyesel kan kamu pernah mutusin aku?" Jadi, besar kemungkinan mereka belum bisa move on dari masa lalu. Karena berusaha nunjukin bagaimana perubahannya, bahwa dirinya lebih baik dari yang dulu secara lahir. Entah secara psikis.
Kedua, dalam rangka mempromosiin diri. "Nih, aku sekarang keren. Kamu beruntung deh kalo jadi pacar aku sekarang." Jadi, mereka mempromosiin diri dengan memanfaatkan moment tersebut untuk mendapat perhatian. Walaupun mungkin dulunya gak punya pacar, tapi ngaku-ngaku aja punya pacar.
Ketiga, sekedar ikut-ikutan saja. Mereka yang ikut-ikutan saja cenderung jenis orang yang sekedar meramaikan trend tersebut. "Ini loh aku juga bisa buat meme gini, aku selalu up to date." Nah, mereka cenderung belum menemukan jati diri, sehingga dengan mudah ikut-ikutan saja, yang penting ngikutin trend masa kini.
Ada juga, yang memodivikasi hal tersebut dengan kekonyolan, sindiran, atau pun sesuatu yang menohok mereka yang membuat meme tersebut. Mereka ini golongan orang-orang kreatif yang tidak mau ikut-ikutan saja, tetapi berkarya yang berbeda.
Oke, sekian analisis dari otak kanan saya, apabila terdapat ketidaksinkronan dengan otak anda, itu semata-mata karena ketidakterlibatan otak kiri saya dalam pengerjaan tulisan ini. Dan segala hal yang menyangkut dengan imaginasi tidak dapat dipersalahkan. Maka dari itu tanpa penutup, saya akhiri tulisan ini.
Khikmah Al-Maula
26 April 2016
#OneDayOnePost
9 komentar
Tulis komentarCieee Ayunda sehati tulisannya dengan aku hahaha. Keren dari sudut pandang lain.
ReplyHahaha...iya nih...postingannya sama sama Gilang. Ciee..cieee...
ReplyHahahaha. Sehati nih...
ReplyWaaahhhh aku curiga..😒
ReplyItu nek mau manggil gimana bunyinya ? Hhii
ReplyCieee ... jadian nich yeee
Replycie cie gilang and ayunda sering sehati
Replymenarik! jadi, pertanyaan yang sesungguhnya dengan fenomena seperti yang diceritakan di atas, apa..? *salam
ReplyKlo boleh tau quotes ny Nietzsche diambil dr sumber buku mana kak?
Reply-Terima kasih telah berkunjung di blog ini. Silahkan tinggalkan kritik, saran untuk perkembangan.