Minggu, 16 Juli 2017

Tataplah

Tataplah

Image: Getty

Aku ingin menatapmu
Aku ingin kau tatap
Kekasih, tataplah aku, tataplah aku
Aku merindukan mata itu,
Mata yang membawaku ke seluruh alam semesta,
Membawaku larut ke dalam jiwa yang satu.

Sepuluh tahun bukan waktu yang lama untuk dapat melupakan mata itu. Bukan karena tidak ada lagi di dunia ini mata seindah mata itu. Berulang kali Zoey, sahabat terbaikku memerlihatkan foto-foto mata laki-laki untuk membuatku setidaknya berenti menyeritakan matamu. Kebiasaan ganjil yang Zoey lakukan sejak SMA dan terlanjur mendarah daging hingga sekarang. Kemarin dia bilang sudah memfoto mata orang tepat yang ke tiga juta.

Berawal dari niat baik untuk menolongku, Zoey malah mendapat “hobi” yang tidak lazim. Maksudku, mana ada orang selain Zoey yang hobi mengoleksi foto mata orang. Pigmen kornea mata yang didapat Zoey tentu sudah bermacam-macam, hitam, coklat, biru, hijau, ungu, dan sekarang dia sedang memburu pigmen mata yang berbeda, seseorang yang memiliki dua pigmen mata, entah aku lupa namanya.

Bahkan kemarin dia diundang di salah satu stasiun tv nasional, sejak dia kenal dengan instagram, dia selalu meng-upload foto-fotonya, instagramnya hanya berisi foto mata dari orang berbagai belahan dunia. Hanya karena itu, Zoey mendapat followers yang mengesankan, hampir seratus juta follower. Tentu saja followernya dari berbagai belahan dunia. Dia bekerja sebagai seorang wartawati internasional.

Ah, kenapa aku jadi cerita tentang Zoey banyak sekali. Tetapi setidaknya itu berawal dari kau, semua itu karena kau, jutaan mata yang didapat  Zoey, berawal dari tatapan matamu.

Zoey penasaran sekali ingin melihat dan tentu saja memfoto matamu. Dan, dia juga ingin berterimakasih padamu, ini lucu sekali. Karena dulu bahkan dia ingin aku melupakanmu, memarahimu meski kau tidak pernah dikenalnya. Zoey bahkan akan ke sini jika sekarang aku memberitahunya bahwa kau ada di sini, di depanku. Dia penasaran sekali, kenapa selama sepuluh tahun dia mencarikan mata untukku, tidak ada yang bisa membuatku berpaling dari matamu.

Ah, lagi-lagi aku banyak bicara tentang Zoey, seharusnya aku menceritakan tentangku, tapi apa yang harus kuceritakan? Aku rasa cerita tadi sudah cukup menjelaskan tentang aku selama kau pergi, atau sebaiknya aku cerita tentang masa kecil kita? Kau ingat, Ethan?

Dulu kita sering memermainkan permainan ini, saling tatap dan kau selalu kalah, lalu kita tertawa. Tapi buat apa aku ceritakan masa kecil kita? Bukankah itu kisah kita? Lalu buat apa aku ceritakan?

Ethan? Kenapa kau diam saja? baiklah, sekarang aku yang diam, giliran kau yang cerita Ethan.

Ethan?

Yasmin, bukankah dengan menatapku sejak tadi, kau sudah tahu apa saja yang terjadi denganku selama sepuluh tahun ini?

Inet Bean
16 Juli 2017
Tataplah
4/ 5
Oleh

Berlangganan via email

Suka dengan postingan di atas? Silakan berlangganan postingan terbaru langsung via email.

-Terima kasih telah berkunjung di blog ini. Silahkan tinggalkan kritik, saran untuk perkembangan.