Terang dan Gelap
Filosofisumber: gubuk sains |
Malam dan Siang. Bukankah mereka suatu perputaran belahan bumi akan gelap dan terang. Jika salah satunya berdiam lebih lama akankah mengubah laju pasir yang tengah berdesir. Lalu bagaimana jika ternyata kau tak ubahnya bagai manusia es.
Pernahkah kau para penuntut siang. Untuk sejenak membalik antara siang dan malam. Kenapa menerima begitu saja bahwa malam hanyalah tempatmu menggantungkan nafsu-nafsu duniamu. Sekedar mengisi baterai agar esok bateraimu terisi penuh.
Pernahkah kau sedikit menikmati pengembaraan bulan dalam mencapai fajar ke dua. Lihatlah tawaran kedamaian pada nuranimu. Dengan segala kerlip gemintang yang berformasi rasi-rasimu.
Pernahkan kau merasa meleleh karena dingin. Sensasi yang tak pernah didapatkan ketika kau menghabisi malam dengan mata tak pernah terbuka. Ketika sinar menusuk matamu dengan kejam maka kau gegas menjadi zombie.
Ada apa denganmu. Hanya sekedar rutinitas materi sajakah yang kau tuju. Semuanya sandiwara. Hidupmu terlalu manusiawi. Tanpa memikirkan mereka para sufi menari dengan kain wol yang mereka jahit sendiri.
Apa yang kau tau tentang malam? Atau tentang siang? Sekedar menyibukkan diri lalu mematikan diri. Kapan luangmu untuk sekedar menyapa keagungan malam yang belum pernah kau rasa. Bahkan tubuhmu sudah terlalu ringkih sekarang.
Tidak benar jika aku mengigatkanmu. Hatimu sudah sedingin es. Tanpa merasa belaian di dalam ruang sukmamu. Katakanlah aku jahat dan tak berperi kelembutan padamu.
Sedikitpun aku tidak mengasihimu. Jalan yang kau pilih adalah manifestasi dari pikiranmu yang terlalu kolot. Bersenang-senanglah ketika mentari indah menghangatkanmu. Tanpa kau sadari dia telah berbelok arah di suatu masa.
Jika masih terpahat kesempatan ke dua. Sebenarnya bisa kau ambil. Tapi aku tidak menganjurkan. Kau terlalu tua untuk menerimanya. Hatimu begitu lama dingin tak berpenghuni. Mereka yang terlihat indah. Hanyalah keniscayaan nafsu-nafsumu.
Kau yang merasa kuat dan muda. Setidaknya kau bisa melampaui dirimu sendiri. Jika dia bisa mengolaborasikan antara cinta dan cita. Maka seharusnya mudah bagimu untuk sedikit berbenah. Rasakan sensasi dingin di hatimu meleleh karena dingin.
Khikmah Al-Maula
15 Maret 2016
#OneDayOnePost
15 komentar
Tulis komentarSiang dan malam berdampingan, lalu pendamping inet siapa ?
ReplyAyunda, apa kau sedang berfilsafat??😂😂😂
ReplyKata-katamu masuk dalam hati dan pikiranku Net.
ReplySiapa aja yang di mau jadi pendamping-pendampingku :D
ReplyAku sedang makan bakso sekarang mba Sasmitha :D
ReplyIh mba April so sweeet...
Replykereeeennn..
Replykereeeennn..
ReplyAku ingatkan padamu wahai para pemaki Malam, kau yang diam dalam murung yang dalam. Tak bisakah kau melihat ia datang dengan segala kekhidmatan, membelai jiwa-jiwa lelahmu yang telah kau lecuti dengan cemeti hasrat akan dunia.
ReplyAku ingatkan padamu wahai para pemaki Malam, kau yang bersandar pada dendam atas kekalahan dirimu di padang benderang. Tak bisakah kau mendengar ia menyanyikan melodi-melodi indah yang menentramkan hingga belunggu-belenggu nafsu yang menjerat lehermu terlepaskan.
Aku ingatkan padamu wahai para pemaki Malam, kau yang terbaring lesu dengan sekujur tulang yang remuk setelah dihantam kenyataan. Tak bisakah kau merasa, ia datang dengan rembulan dan bintang gemintang untuk menyembuhkanmu, menyelimutimu dari terjangan kenyataan yang masih mencoba menularkan kepahitan pada lidah-lidah jiwamu.
Wahai para pemaki Malam, hentikanlah teriakanmu, biarkan tangan-tangan lembutnya memelukmu, mendinginkan kepalamu yang sekeras batu.
Wahai para pemaki Malam, baringkanlah sarang jiwamu, rebahkanlah sekujur harapanmu pada pangkuannya yang menyejukan, hingga esok kala selimutnya tak lagi bisa kau pinjam kau masih bisa merasakan kasihnya, dan kau siap berjuang lagi melawan dirimu sendiri.
(Yang punya aku kan murni Net, gak ada unsur sarkastiknya, tapi kok antitesis yang kamu buat seolah nyindir aku di paragraf-paragraf ahir, haha)
Eh aku kan hanya mencoba berpikir radikal dan mendalam Gie, haha
Reply^_^
Reply" Jika masih terpahat kesempatan ke dua. Sebenarnya bisa kau ambil. Tapi aku tidak menganjurkan. Kau terlalu tua untuk menerimanya. Hatimu begitu lama dingin tak berpenghuni. Mereka yang terlihat indah. Hanyalah keniscayaan nafsu-nafsumu "
ReplyBoleh dijelasin dikit apa interpretasi dalam paragraf itu ?
Aku juga gak terlalu paham Gie, haha...
ReplyAku kira kamu lebih paham dari aku.
keren-keren bolehlah ajarin kita hehe
Replyharusnya aku yang diajarin Abang senior -_-
Reply-Terima kasih telah berkunjung di blog ini. Silahkan tinggalkan kritik, saran untuk perkembangan.