Mencari Mei
Cerpen
Aku sarankan sebelum baca ini, baca doa
dulu, terus baca Tentang April dan Juni, karena ini adalah lanjutannya. Kalau
gak baca bakalan nyesel tujuh turunan. Waspadalah…waspadalah!
***
gambar ilustrasi: mbah google. |
Ternyata disekitar rumahku ada yang
bernama Mei. Sayangnya dia masih bayi. Mana mungkin aku curhat dengan bayi.
Lagian namanya Agustina Mei. Berarti sudah bersama Agustus.
Pencarianku masih berlangsung. Pada saat
reoni kampus. Aku berhasil menemukan Mei lagi. Secercah harapan baru muncul.
Saat itu pula aku menemui April, kemudian Juni. Dan mempertemukan dengan Mei.
Reaksi Mei malah bingung. Aku belum
menjelaskan bahwa Mei bertugas sebagai penghubung antara April dan Juni.
Sementara reaksi April dan Juni, mereka hanya tersenyum kecut lalu melenggang
pergi. Lagi-lagi aku gagal.
Sudah tiga Mei aku temukan. Dan tak
satupun yang bisa mendamaikan April dan Juni. Kemana lagi aku harus mencari
Mei. Aku hampir seperti orang gila. Menanyakan kepada teman-temanku apakah
mereka kenal seseorang bernama Mei. Aku tidak peduli laki-laki atau perempuan.
Yang penting namanya Mei.
Pencarianku terhadap Mei hampir
membuatku putus asa. Sempat terbersit untuk mengubah namaku menjadi Mei. Tapi
April dan Juni melarangku. Kata April nama Mei tidak pantas disandang olehku.
Dan Juni menolak mentah-mentah usulanku.
Kutanyakan lagi alasan mereka tidak
lagi bersahabat. Dan jawabannya masih tetap sama seperti saat kuliah.
Ketidakcocokan antara hujan dan bulan. Padahal sekarang umur kami sudah 24
tahun.
Sampai suatu hari aku bertemu dengan
relasi kerjaku. Kami berkenalan. Ternyata namanya Mei. Hatiku deg-degan saat
nama itu meluncur dari bibirnya.
Aku tidak serta merta menceritakan
tentang April dan Juni. Aku dan Mei harus menjalin relasi yang kuat dulu.
Dan aku tidak mau Mei yang ini
mengiraku kurang waras. Terlalu lelah aku mencari Mei dan tak akan kusia-siakan
Mei yang ini.
Aku semakin dekat dengan Mei. Sudah
enam bulan sejak kami berkenalan. Tapi belum juga kuceritakan tentang April dan
Juni. Aku benar-benar ingin mempersiapkan Mei yang ini agar bisa menjadi
penghubung antara April dan Juni.
Semakin dekat dengan Mei. Aku
merasakan kecocokan dengannya. Barangkali karena Mei yang ini hanya bernama Mei
tanpa ada nama yang mendahului ataupun mengahiri.
Sepertinya Mei yang ini bisa menjadi
penghubung antara April dan Juni. Kalau aku cocok, mungkin dua sahabat gadis
bulanku itu juga cocok.
Setelah berpikir panjang. Mengalami
pergulatan batin di hatiku. Dan melihat umurku semakin bertambah. Kuputuskan
menikah dengan Mei.
Setelah berbicara dengan Mei akan
keputusanku. Ternyata Mei mau menikah denganku. Kupersiapkan secepatnya akan
kebutuhan pernikahan kami.
Belum pernah aku merasa bahagia seperti
ini sejak April dan Juni berselisih paham. Karena aku terlalu sibuk jadi aku
tidak sempat bertemu April dan Juni untuk mengabarkan pernikahanku. Hanya
undangan pernikahan yang sampai kepada mereka.
Tiba di hari pernikahanku. Aku dan
Mei tersenyum bahagia di pesta pernikahan kami. Tapi ada sesuatu yang
mengganjal di hatiku.
Sedari tadi aku belum melihat April
dan Juni. Marahkah mereka kepadaku karena hanya mengabari lewat undangan?
Tapi tak seharusnya mereka tidak datang di hari bahagiaku.
Sampai akhir pesta. April dan Juni
tidak terlihat. Mereka benar-benar tidak datang di pesta pernikahanku. Ada rasa
kecewa dan marah yang mengalir di dalam hatiku.
Keesokan harinya aku mengajak Mei
menemui April dan Juni. Malamnya sudah kuceritakan semuanya pada Mei. Awalnya
Mei ragu. Tapi aku berhasil meyakinkannya.
Aku mendatangi April ke rumahnya.
Betapa terkejut, aku melihat Juni di rumah April. 'Apa mereka sudah berbaikan?'
Batinku.
Aku dan Mei dipersilahkan duduk oleh
April. Hening menyeruak di ruangan itu. Aku memberanikan diri untuk
menyapa kabar mereka. April dan Juni menjawab dengan baik. Selanjutnya
kuperkenalkan Mei pada mereka.
Tidak bisa kutahan lagi rasa
penasaranku untuk bertanya kenapa Kedua gadis bulan itu tidak datang di
pesta pernikahanku.
"Kenapa kalian tidak datang di
pesta pernikahanku?" Tanyaku.
"Haruskah kami datang
kepernikahanmu?" Jawab April.
"Maksud kamu Pril?"
"Kamu menikah dengan Mei karena
kami?" Juni menimpali.
Aku diam. Bingung dengan situasi
ini. Kemudian berkata, "Aku datang bersama Mei, untuk memperkenalkan Mei
pada kalian sekaligus berharap Mei bisa menjadi penghubung kalian."
"Kami tidak butuh Mei, Lang,"
ucap April sambil terisak.
"Ini ada apa Pril? Juni, tolong
jelaskan, jangan membuatku bingung," ujarku.
"Kamu mencari-cari penyebab
kenapa hubungan persahabatan kami merenggang. Kamu memikirkan itu. Tapi
kamu tidak sadar. Kamulah penyebab persahabatan kami hancur," Juni
menjawab, menyusul isakan April.
Aku semakin bingung dengan semua
ini. Kenapa akhirnya penyebab berakhirnya persahabatan mereka adalah aku.
Masalah apa lagi ini.
"Kenapa aku? Apa salahku Jun?" Tanyaku memburu.
"Gilang, aku dan
April mencintaimu," Jawab Juni. Tiba-tiba kepalaku pusing. Pandanganku
berkabut. Kemudian gelap.
The End…
***
Gimana kesan dan pesan
kalian pemirsa?
Tulis dikomentar, fardhu
‘ain hukumya…
39 komentar
Tulis komentarWowww aku menjadi penyebab hubungan cinta retak, ga nyangka aku begitu jahat
ReplyKereen
wkwkwkwk...Gilaaang..diapain April sama Juni nya ???
Replywkwkwkwk...Gilaaang..diapain April sama Juni nya ???
ReplyKeren.. tapi jadi teringat 'Mencari Herman'nya Dee
ReplyGa sabar nunggu Juli *ngarep hehe. Kereen
Reply3 cwek satu cowk... Bagi dong satu..
ReplyKeren mba... Smpai2 nga nyadar ceritanya sdh End..
kerenn ceritanya....coba diperpanjang lagi, ditambahin lagi konfliknya, biar cerita sigilang g ngambang (sekedar usul...hehhe)
ReplyGood idea.
ReplyWah cinta antar bulan.. sayangnya udah the end 😧 sampe desember dong mbaa
ReplyHaha,.... padahal Juni cintanya sama Junar. Serius ini.
ReplyOalahh.. kisah klasik yg tetap seru untuk diulang...
ReplyAkhirnya bisa komen juga.
ReplyBenar-benar penuh perjuangan.
#Terharu. :'v
Aku juga pusing, Net. Pusing kenapa aku tidak kamu masukkan ke dalam ceritamu? :'v
Wkakaka. Si gilang ampe pingsan gtu.
ReplyKreatif idenya 👍.
ReplyTrus Net , jika april, mei, dan juni sudah menemukan cintanya, siapa yg jatuh cinta sm si Desember ini ?
Huaa... #kaburrr
Kreatif banget ceritanya.. hehehehe
Replybang Gilang jahat, aku keren...
Replyterinspirasi dari situ juga sih mba, hehe
ReplyJuli pasti dateng ko' mba ^^
Replywih makasih mas...
Replyoke usul akan diproses, hehe
Replythanks ^^
Replykalo sampe desember jadi novel dong :D
ReplyAPA??? :o
Replymakasih mba... hehe
Replyaku juga pusing Fik, pusing kenapa nama kamu bukan Mei #nah loh :D
Replybelom sarapan mba :D
ReplyAku aja deh mba Deasy...
Reply#salto
makasih mba ^^
Replydi apain Gilang??
ReplyEhhhh???? Gilaaaaaanggg??? Jdi 'aku' itu Gilang???? #heboh
ReplyEhhhh???? Gilaaaaaanggg??? Jdi 'aku' itu Gilang???? #heboh
ReplySukaa bangett sama endingnya^^
ReplyWowowo... Mantap... Mantap..
ReplyWah, jebakannya mantap. Aku pikir "aku" itu cewek. Ternyata.... :D
ReplyYa begitulah haha...
ReplyKalo kamu suka aku pun suka ^^
ReplyWiwiwi makasih :D
ReplyBerarti berhasil jebakanku mba :D
Reply-Terima kasih telah berkunjung di blog ini. Silahkan tinggalkan kritik, saran untuk perkembangan.