Ayam Ter-Unyu
Cerpenhttp://www.aliexpress.com/cheap/cheap-stuffed-animal-chickens.html |
Oleh: Inet Bean
Percaya gak ada ayam terunyu? Tapi menurut aku ayam terunyu
adalah...
Jadi gini, ceritanya berawal sejak julukan aku bermetamorfosis dari anak mami ke
jago kate, benar-benar metamorfosis yang gagal, bukannya secara etimologi sama
aja anak mami dan jago kate? Perumpamaannya tuh kek jomblo bermetamorfosis
menjadi single. Gak be-ru-bah. Intinya gak punya pacar.
Seiring dengan kedekatanku dengan Ciani, cewek yang nolongin
aku dari pemalakan uang saku waktu pertama kali aku masuk di sekolah baruku, SD
kelas 4. Kita jadi temen deket, lebih
tepatnya aku yang sering deket-deket dia sih. Karena menurut hemat aku, deket
dengan dia mempunyai beberapa keuntungan.
Pertama, dia adalah pelindungku, anak laki-laki gak ada yang
berani sama dia, secara dia itu jago silat. Tujuh turunan dari keluarganya
semuanya menjadi guru silat, termasuk orangtuanya, tapi si Ciani turunan yang
ke delapan sih.
Kedua, dia banyak bawa bekal dari rumah, udah gitu
enak-enak, kadang nugget, sandwich, sushi, ah pokoknya macem-macem deh, dan dia
selalu mau berbagi sama aku, otomatis uang saku aku jadi utuh.
Ketiga, karena dia cantik, kecantikannya itu perpaduan
antara Maudy Ayunda dengan Raisa, manis unyu-unyu gitu, ngegemesin. Pernah aku
nyubit pipinya dan itu akan menjadi pertama dan terakhir kalinya, tahu kenapa?
Masak aku ditonjok dia? Diperutku yang buncit. Hampir aja isinya keluar.
Terlepas dari alasan-alasan itu, sebenernya karena Ciani
cewek yang baik, cantik, rajin menabung (karena bawa bekal terus) dan tidak
sombong (mau berteman sama aku), jelas aja siapapun mau deket-deket sama dia.
Tapi, ada kelainan pada Ciani. Biasanya cewek-cewek itu suka
hewan yang manja-manja gitu, terus bersih kek kucing, kelinci, hamster. Nah
kalo Ciani malah suka banget sama ayam, oh my God kenapa harus ayam coba? Secara
aku tuh takut banget sama ayam, kalau bahasa-bahasa psikologinya itu phobia,
iya phobia. Jangan-jangan ini yang dinamakan takdir? Ciani suka banget sama
ayam dan aku takut banget sama ayam. Jadi kita saling melengkapi gitu deh.
Ciani juga lebih suka manggil aku jago kate, katanya imut,
cute, terus berwibawa. Aduh, dasar anak cewek! Pernah sih aku tanya kenapa dia
suka banget sama ayam.
“Ciani, kenapa kamu suka banget sama ayam?”
“Kenapa ya? hayo tebak Kate?” katanya, dia manggil aku Kate,
padahal Mamahku udah ngasih nama keren, Gilang. Ah jadi berasa bertransformasi
jadi cewek. Lagian begini nih cewek, ditanya malah nanya. Aku cuma nyengir
sambil pegang perut, pura-pura mplipir ke toilet. Sejak itu, aku trauma nanya kenapa
dia suka sama ayam.
Walaupun dia punya keanehan begitu, herannya aku suka sama
dia. Aku suka sama Ciani sejak pertama kali kita bertemu, dalam pertemuan yang
memalukan sekaligus mengesankan. Kalau biasanya cowok yang jadi pahlawan, dalam
kisahku cewek yang jadi pahlawan. Kan sekarang jamannya emansipasi perempuan,
hidup perempuan!
Oke langsung saja aku ceritain pas aku nembak Ciani setelah
kita pdkt selama satu semester. Moment itu terjadi saat liburan semester. Aku
main ke rumah Ciani, kita pun duduk di ruang tamu, dua anak SD kelas empat
sedang duduk layaknya orang dewasa di ruang tamu. Di situ aku mulai keringat
dingin, malu-malu.
“Ciani....”
“Iya Kate? Kamu mau apasih ke sini? Kamu kan tahu bentar
lagi aku mau kasih makan ayam-ayamku, kamu masih takutkan sama ayam?”
“Eh, kata siapa? Ada loh ayam yang aku suka?”
“Ayam yang kamu suka?”
“Iya....”
“Ayam apa?”
“Ayam terunyu.”
“Emang ada ayam terunyu?”
“Ada, kan kamu....”
“Ih apaan sih Gilang, jadi kamu nyamain aku sama ayam? Aku
tuh bukan ayam tauk! Kamu jahat banget sih sama
aku^&%&$#$%@$#EYF#Y*&YU^%$#%&&^&&$^$&&*%^$%**&(%(%^”
Sementara Ciani ngomel-ngomel, aku kabur, bisa-bisa perutku
yang lebih buncit karena liburan ini ditonjok dia. Oh tidak.........
1 komentar:
Tulis komentarDuh tulisan inet itu sesuatu hahaha
Reply-Terima kasih telah berkunjung di blog ini. Silahkan tinggalkan kritik, saran untuk perkembangan.