Senin, 22 Februari 2016

Nirwana dalam Malam

Nirwana dalam Malam


Malam menghapus nestapa menjadi nirwana
Selimut magis senantiasa bertengger di tiap-tiap sudut
Hitam tak menghianati definisi materinya
Tangga tertinggi ada pada ketiadaan warna

Jika bianglala hanya fatamorgana
Malam tak pernah sekedar membayang
Segala kemunafikan tenggelam seketika
Ketika sang malam menjemput
Bukankah malam dan bulan selalu menjadi perpaduan hebat?

Bulanku, sudah kau sampaikan segala resah hatiku?
Aku masih menunggu, senantiasa menunggu
Harapku dia juga menunggu
Menunggu yang tak sempat sampai pada secuil rindu
Entah dia tengah di sisi yang mana

Adakah yang lebih memesona saat dua jiwa saling menunggu?
Tiada saling bersua ataupun menyapa
Hanya di kedalaman hati merengek kepada-Nya
Nirwana dalam Malam
4/ 5
Oleh

Berlangganan via email

Suka dengan postingan di atas? Silakan berlangganan postingan terbaru langsung via email.

6 komentar

Tulis komentar
avatar
23 Februari 2016 pukul 20.37

bahasanya tinggi mba, jujur, butuh sepersekian detik hingga merasuk kedalam jiwa,.
hhe,.

Reply
avatar
23 Februari 2016 pukul 21.44

maklum, bahasa absurd hehe...
makasih sudah mampir mas Jundi..

Reply
avatar
25 Februari 2016 pukul 13.18

Puisinya bait2 awal terkesan "seram", di akhir2 jd ada manis2nya gtu. Hehe

Reply
avatar
25 Februari 2016 pukul 19.30

Kan manis di akhir lebih berkesan dari pada pahit di akhir mba... hehe

Reply
avatar
21 Maret 2016 pukul 16.04

salahsatu pusisi kesukaan ku, mengingatkan ku pada satu nama, awal kita bertemu dan berbincang.. :)

Reply

-Terima kasih telah berkunjung di blog ini. Silahkan tinggalkan kritik, saran untuk perkembangan.