Menjadi Guru Seperti Korosensei
Artikelhttp://movfreak.blogspot.co.id/2016/04/assassination-classroom-graduation-2016.html |
Tidak ada kepastian seseorang kelak akan berprofesi sebagai apa. Tulisan ini saya dedikasihkan kepada orang-orang yang secara misterius dituntun takdir untuk menjadi guru, juga bagi guru-guru.
Saya pernah mendengar
cerita-cerita seseorang yang tidak bercita-cita menjadi guru, namun akhirnya
menjadi guru. Saya sendiri tidak bercita-cita menjadi guru, namun tidak tahu
kenapa saya kuliah di jurusan pendidikan.
Seiring dengan berjalannya
perkuliahan, dan melihat situasi moral anak bangsa saat ini, saya jadi tergerak
untuk menjadi guru. Walau jika melihat diri sendiri, rasa-rasanya belum pantas
menjadi guru. Teladan apa yang bisa saya berikan? Bagaimana cara mendidik bukan
hanya sampai pada ranah intelektual saja, namun juga emosional dan spiritual?
Bagi saya sesuatu harus dilakukan
dengan hati. Kalau sesuatu itu dari hati, pasti akan sampai pada hati. Seperti
Korosensei. Guru dadakan yang bersungguh-sungguh untuk menjadi guru. Ia
menggantikan menjadi guru dan wali kelas di kelas E (kelas buangan) atas
permintaan wali kelas sebelumnya, Yukimura Sensei.
Saat detik-detik terakhir hidup
Yukimura Sensei, ia berkata kepada Korosensei, “Jika kau ingin menggunakan
waktumu. Tolong ajari anak-anak itu sepertimu. Mereka tersesat dalam gelap. Pandang
lurus mereka. Aku yakin, Kau akan menemukan jawabanmu.”
Korosensei menjadi guru yang
tulus. Ia memberi semangat baru pada murid-muridnya, sehingga mereka tidak
merasa tak berguna. Semangat mereka tumbuh kembali. Ia juga membantu murid-muridnya
menentukan tujuan hidup, cita-cita mereka kelak.
Dalam bersikap, Korosensei
memperlakukan muridnya layaknya teman. Tahu saat harus membantu atau membiarkan
murid-muridnya menemukan jawaban dari sesuatu.
Film Assassination Classroom –
The Graduation, banyak terdapat slentingan-slentingan bagaimana seharusnya
mendidik, bagaimana seharusnya dunia pendidikan memperlakukan murid, bagaimana
seharusnya guru menempatkan diri.
Di akhir film, ada ucapan yang
sederhana, tapi tidak sesederhana kenyataannya. “Ini bukan masalah benar atau
salah. Siswa SMP mampu memecahkan formula kimia tak terpecahkan. Mereka melakukannya
demi menyelamatkanku. Sungguh luar biasa. Mereka membuat obat itu. Yang penting
adalah prosesnya.”
4 Februari 2017
6 komentar
Tulis komentarKayaknya kereeen nihh... Dunlud ahhh
ReplyIya...bagus nih sepertinya
ReplyBagi donlodnya de ci
ReplyAku pernah nonton kurosensei
ReplyAku pernah nonton kurosensei
ReplyKoro sensei(╯°□°)╯︵(\ .o.)\:;(∩´﹏`∩);:
Reply-Terima kasih telah berkunjung di blog ini. Silahkan tinggalkan kritik, saran untuk perkembangan.