Dialog Inet dan Bean
Cerpen
“Jauh lebih mudah bagi laki-laki sepertimu untuk memilih hidup
bagaimana, daripada aku yang terlahir sebagai perempuan.”
“Kamu terlalu banyak berpikir”
“Karena perempuan makhluk pemikir”
“Perempuan makhluk perasa”
“Boleh aku bertanya?”
“Dan perempuan makhluk penanya”
“Jawab saja pertanyaanku”
“Pemaksa”
“Selalu banyak yang dipertimbangkan oleh perempuan. Aku
sendiri bahkan merasa muak saat aku terlalu menjadi makhluk yang penimbang,
pemikir, atau apapun itu. Mereka otomatis bekerja tanpa kusuruh.”
“Jadi apa pertanyaanmu?”
“Dapatkah aku menjadi laki-laki saja?”
“Dan kamu akan menyukai perempuan?”
“Aku tetap akan menyukai laki-laki”
“Dan adakah laki-laki yang menyukai laki-laki?”
“Ada”
“Homo?”
“Kamu menyukaiku bukan?”
“Iya, kamu yang sebagai perempuan. Aku mencintaimu dengan
segala kerumitanmu, jika kamu rumit, akan kusederhanakan. Jika kamu ingin
bebas, maka kamu memang harus bebas, terbanglah, jangan hanya di sangkar
emasmu.”
“.....”
Nb: Inet (Perempuan), Bean (Laki-laki)
21 September 2017, Pekalongan yang hobi pawai.
2 komentar
Tulis komentarKanet suka drakor yak? Kerennn
ReplyPerempuan memang rumit. Tapi perempuan juga unik
Reply-Terima kasih telah berkunjung di blog ini. Silahkan tinggalkan kritik, saran untuk perkembangan.