Jumat, 18 Maret 2016

Halusinasi Warta

Halusinasi Warta

gambar ilustrasi: google

Aku menunggu sendiri di gedung. Sepi dan beraroma magis. Dua temanku melenggang pergi ketika aku datang. Jadi, aku datang pas sekali untuk disuruh menemani barang-barang yang sengaja di tinggal di gedung guna mempersiapkan perhelatan akbar organisasiku.

Kucoba sms yang lain agar satu saja menemaniku. Semenit dua menit sampai ribuan menit tidak ada jawaban. Jadi kuputuskan berdiam diri di gedung kosong sendiri sambil mengetik ini. Namun tiga menit kemudian tukang sound datang. Oke, setidaknya aku ada yang menemani.

Pada dasarnya aku penakut. Dulu waktu kecil ketika malam mau ke kamar mandi sendirian takut. Bawaannya kek melihat bayang-bayang apaan gitu. Padahal ya gak ada apa-apa. Kamar mandi emang menyimpan misteri dan membuat negative thingking.

Perasaan seperti itu. Atau istilah kerennya halusinasi. Perasaan takut yang berlebih pada sesuatu hingga seakan melihat hal-hal yang sebenarnya nothing. Pintu menutup karena angin. Dikira ada yang menutup. Melihat kek ada putih-putih berambut panjang semampai. Oke, stop. Kok malah jadi horor.

Sebelum menulis ini aku sempet membuka media sosial. Melihat-lihat beranda. Ada berita menarik yang mewartakan bahwa seseorang telah di fitnah. Kemarin aku melihat berita dari media lain kontradiksi dari berita yang tadi aku baca.

Orang awam sepertiku jika melihat dua topik berita yang sama tapi kontradiksi di media yang berbeda. Hanya bisa geram dengan fenomena tersebut.  Media berita yang harusnya mewartakan fakta justru membuat pening dengan perbedaan itu.

"Liat apa si Net? Serius banget liat hpnya," temanku yang tadi meninggalkanku sendiri tetiba kembali. Dengan mengagetkanku pula.

"Nulis Al. Lama banget sih, teganya meninggalkanku sendirian, hiks," ucapku dengan agak lebay.

"Sorry deh, nulis apa sih," tanya Al.

"Nulis tulisan lah Al," jawabku dengan muka polos.

"Iyelah, maksudnya tentang apaan Net."

"Tentang berita Al. Yang tentang foto terus ada tulisan Saya Islam, dan bla bla bla. Media sekarang absurd. Gak bisa dipercaya lagi."

"Bener tuh Net, aku juga jadi apatis dengan media-media. Kita membaca berita berharap tau suatu fakta. Tapi malah media-media sekarang membentuk blok-blok tersendiri," ujar Al sambil memimikkan wajah kecewa yang mendalam.

"Ya, mereka berhalusinasi Al. Halusinasi berita yang mereka wartakan. Berita simple malah dilebay-lebaykan. Berita tentang A malah dicari akar permasalahan B," aku menambahi dengan menggeleng-gelengkan kepala.

"Woi, udah gosipnya, bantuin gelar karpet cepetan," teriak Ka.

Aku dan Al hanya tersenyum malu. Dari tadi hanya ngobrol sedangkan yang lain sudah berdatangan dan menyiapkan berbagai persiapan yang harus di selesaikan.

***
Jeli dan kritis menerima berita yang belum jelas kebenarannya adalah tuntunan al-Qur`an :
Allah berfirman,


ﻳَﺎﺃَﻳُّﻬَﺎ ﺍﻟَّﺬِﻳﻦَ ﺀَﺍﻣَﻨُﻮﺍ ﺇِﻥ ﺟَﺂﺀَﻛُﻢْ ﻓَﺎﺳِﻖُُ ﺑِﻨَﺒَﺈٍ ﻓَﺘَﺒَﻴَّﻨُﻮﺍ ﺃَﻥ ﺗُﺼِﻴﺒُﻮﺍ ﻗَﻮْﻣًﺎ ﺑِﺠَﻬَﺎﻟَﺔٍ ﻓَﺘُﺼْﺒِﺤُﻮﺍ ﻋَﻠَﻰ ﻣَﺎﻓَﻌَﻠْﺘُﻢْ ﻧَﺎﺩِﻣِﻴﻦَ



"Hai orang-orang yang beriman, jika datang kepadamu orang fasik membawa suatu berita, maka periksalah dengan teliti, agar kamu tidak menimpakan suatu musibah kepada suatu kaum tanpa mengetahui keadaannya yang menyebabkan kamu menyesal atas perbuatanmu itu". [Al Hujurat : 6].


Jangan sampai berita burung, desas-desus, gosip langsung dipercaya bahkan ikut-ikutan membesar-besarkan dan menyiarkan ke masyarakat. karena akibatnya sangat dahsyat dan menyakitkan! (dikutip dari status fb dosenku)


Khikmah Al-Maula 
18 Maret 2016

#OneDayOnePost
Halusinasi Warta
4/ 5
Oleh

Berlangganan via email

Suka dengan postingan di atas? Silakan berlangganan postingan terbaru langsung via email.

15 komentar

Tulis komentar
avatar
18 Maret 2016 pukul 13.28

Ia media sekarang Nggk ada yang bisa Di percaya 100%. Isi berita skrng hampir smuanya pesanan. #geram sambil ngunyah roti mnum susu

Reply
avatar
18 Maret 2016 pukul 13.28

Ia media sekarang Nggk ada yang bisa Di percaya 100%. Isi berita skrng hampir smuanya pesanan. #geram sambil ngunyah roti mnum susu

Reply
avatar
18 Maret 2016 pukul 13.37

Betul, sekarang mah denger berita apapun harus tabayyun dulu.
Gak boleh langsung percaya sepenuhnya.
Keren tulisannya Inet 👍

Reply
avatar
18 Maret 2016 pukul 17.55

Sedikit saran... Latar blog membuat tulisan agak susah dibaca. Mungkin bisa dipertimbangkan untuk merubah warna background...
BTW tulisannya bagus

Reply
avatar
18 Maret 2016 pukul 17.55

Sedikit saran... Latar blog membuat tulisan agak susah dibaca. Mungkin bisa dipertimbangkan untuk merubah warna background...
BTW tulisannya bagus

Reply
avatar
18 Maret 2016 pukul 21.31

jangan takut net kan ada aku hihihi. ngomong ngomong masih takut gak sekarang?

Reply
avatar
19 Maret 2016 pukul 02.55

jangan sampai berita burung, desas-desus, gosip langsung dipercaya bahkan ikut-ikutan membesar-besarkan dan menyiarkan ke masyarakat. karena akibatnya sangat dahsyat dan menyakitkan! Setuju bangett mbak,,biasanya kita malah terprovokasii

Reply
avatar
19 Maret 2016 pukul 07.20

bagus tulisa Inet. bener kita harus jeli dalam menangkap berita yang beredar sekarang ini..

Reply
avatar
23 Maret 2016 pukul 10.55

oke mba Maya, akan kupikirkan, hehe
makasih ^^

Reply
avatar
23 Maret 2016 pukul 11.01

Makasih semua atas kunjungannya ^^

Reply

-Terima kasih telah berkunjung di blog ini. Silahkan tinggalkan kritik, saran untuk perkembangan.