Kamis, 05 Mei 2016

Blue Rose (Lemping 4)

Blue Rose (Lemping 4)


Baru saja mau mengistirahatkan mata. Suara di luar tenda bising sekali, mereka bersahutan teriakan. ‘Itu ada apa sih?’ Rutukku. Ternyata di sebelahku ada Bang Haris yang tengah mengeluarkan bahan mentah makanan yang akan dimasak.

“Itu ada apa sih Bang?” Tanyaku sambil mengerjap-kerjapkan mata.

“Yuk keluar, ada yang istimewa….” Jawabnya.

Tanpa menunggu jawaban dariku, Bang Haris menarik tanganku hingga aku sempurna duduk yang sebelumnya berbaring.

“Oke oke, aku keluar.”

Kukira di puncak gunung itu sepi, sunyi dan senyap. Tempat yang pas untuk menyendiri, merenungi akan karya-Nya yang sungguh indah. Ternyata, ini malah seperti di pasar malam. Rame banget sumpah. Tenda-tenda sudah terbangun berjejeran. Kulihat Bang Fandi dan Pak Parto berdiri menghadap ke timur. Aku dan Bang Haris menghampiri mereka.

“Satu….” Ucap Pak Parto.

“Dua….” Lanjut Bang Fandi.

“Tiga!” Sahut Bang Haris.

Dan “Wow, amazing….” Baru kali ini aku menyaksikan yang seperti itu. Melihat bagaimana mentari menggeser malam dengan cahaya keemasannya. Membiaskan kehangatannya pada awan-awan yang berlugulung bagai ombak. Kawan, aku melihat awan ada di bawahku. Inikah rasanya di atas awan? Ya, aku kini di atas awan, bukan sekedar kiasan, tapi ini adalah kenyataan.

Kulihat pendaki-pendaki lain asik berselfie ria. Selfie khas pendaki, mereka menuliskan pesan tertentu di kertas HVS. Lalu berfoto sambil memegang kertas itu. Kelompok kecil kamipun tak ketinggalan untuk mengabadikan moment indah ini.

Setelah puas berselfie ria kami kembali ke tenda. Memasak untuk sarapan pagi. Tetapi hanya aku dan Bang Fandi saja yang memasak. Bang Haris tadi bilangnya mau menjelajahi tenda-tenda lain, siapa tahu bertemu teman lama. Sementara itu Pak Parto memilih untuk duduk takjim tak jauh dari tenda kami. Bilangnya sih mau bertafakkur alam.

Jangan dibayangkan peralatan memasaknya seperti di rumah. Alatnya serba minimalis deh pokoknya, tabung gasnya aja seukuran pilox, coba bayangkan kalau yang dibawa tabung gas 3 kilogram? Udah keberatan di gasnya doang.

“Blue Rose….” Ucap Bang Fandi. Tumben banget dia manggil aku dengan nama penuh.

“Ya Bang?” Sahutku.

“Lihat, itu ada mawar biru,” ujarnya sambil menunjuk mawar berwarna biru.

“Wow, iya, keren banget. Kok bisa sih, itu beneran mawar biru?” Tanyaku seraya mendekati mawar biru yang hanya di samping tenda kami.

“Kamu suka?”

“Iya, boleh kupetik?”

“Jangan….”

“Kenapa Bang?”

“Jangan pernah mengambil apa pun dari gunung kecuali foto, Rose. Dan jangan pernah meninggalkan sesuatu di gunung kecuali jejak,” jelas Bang Fandi.

“Begitu…, iya Bang. Mawar biru ini indah dan seger banget, walau namaku Blue Rose, tapi baru kali ini aku melihat langsung mawar biru,” Ucapku masih dengan menatap mawar biru.

“Ntar deh tunggu momen spesial, Abang bakalan ngasih kamu mawar biru,” sahutnya.

“Momen spesial?” selidikku.

“Eh, apa ya? Lupakan deh,”

“Yaudah….”

“Tunggu aja di wisudamu nanti,” ucap Bang Fandi, seraya senyum misterius.

***
“Rose….” Panggilan Mama membuyarkan lamunanku. Kenapa aku jadi melamun sih, aku kah harus menghadiri wisudaku.

“Iya Ma, kenapa?” sahutku pada Mama yang sudah di pintu kamarku.

“Ayo sarapan, kemudian langsung ke kampusmu. Kamu gak lupa kan kalau hari ini wisudamu?” Tanya Mama.


“Gak lupa lah Ma, yaudah Mama duluan ke meja makan, bentar lagi aku nyusul….” Jawabku sambil  memandang bayangan wajahku di cermin.

To be Continued...

Inet Bean
5 Mei 2016

#LanjutanCerbung
#OneDayOnePost
Blue Rose (Lemping 4)
4/ 5
Oleh

Berlangganan via email

Suka dengan postingan di atas? Silakan berlangganan postingan terbaru langsung via email.

13 komentar

Tulis komentar
avatar
5 Mei 2016 pukul 09.12

Jadi ingin melihat sunrise dan sunset

Reply
avatar
5 Mei 2016 pukul 09.40

Semakin pengen mendaki #mewek

Rose mengharapkan Bang Fandi memberinya mawar biru.. ahay ayolah datang Bang... hehehe

Reply
avatar
5 Mei 2016 pukul 09.58

bang Fandi suka sama blue rose

Reply
avatar
5 Mei 2016 pukul 10.59

aku jangan dibiarkan sendirian di gunung lho..

Reply
avatar
5 Mei 2016 pukul 14.32

Dan jangan membunuh sesuatu kecuali waktu... Yuhuuu...

Reply
avatar
5 Mei 2016 pukul 18.27

waahhh tebakanku bener.. jangan-jangan aku berbakat jadi dukun..#loh???hahaha bukan taman deng ya?

Reply
avatar
Na
5 Mei 2016 pukul 18.37

Tenang pak Prapto, ntar Na temanin. hehehe.. pengen mendaki lagi.

Reply
avatar
5 Mei 2016 pukul 19.04

Si rose suka ama bang Fandi... hmm

Reply
avatar
5 Mei 2016 pukul 20.31

Ada beneran itu mawar biru? Mauuuu...

Reply

-Terima kasih telah berkunjung di blog ini. Silahkan tinggalkan kritik, saran untuk perkembangan.