Jumat, 06 Mei 2016

Blue Rose (lemping 5)

Blue Rose (lemping 5)


Sebagai wisudawan kampus terbaik di Ibu Kota, ada rasa berdesir di hati ketika memasuki Balairung yang sudah ramai wisudawan. Mereka tampak senyum sumpringah, senyum hasil menggapai skripsi yang berkali-kali revisi. Tak ada wajah-wajah murung, mungkin di sini hanya aku saja yang tampak sesekali murung, entah kenapa aku masih mengharapkan Bang Fandi datang di wisudaku, aku kan adik sahabatnya sendiri. Harusnya dia datang dong, gak harus datang juga sih, aduh ini gimana sih, betul-betul rumit pergolakan batinku.

Bang Haris tadi ditanya juga gak memuaskan jawabannya. Iya enggak, tidak pun meragukan. Justru aku dipanas-panasi katanya Bang Fandi berpartner dengan wanita cantik dan cerdas. Bilangnya aku disuruh hati-hati. Resek banget tuh Abang satu. Oh ya, aku juga punya adik laki-laki, biasa kupanggil Juna. Dia kini kelas 3 SMA, Juna orangnya pendiam, hobinya baca novel dan komik, segala genre dia lahap, tapi dia cenderung menggandungi genre detektif-detektif gitu. Nah, berkat hobinya aku jadi ketularan suka baca novel, tentu saja minjem dia.
  
Sepanjang acara aku tidak bisa fokus. Jasadku memang di sini, tapi sukmaku entah melang-lang buana kemana. Sial, sepertinya aku kemakan omongannya Bang Haris. Kalau gara-gara wanita partner kerja Bang Fandi, dia sampai berpaling dariku, sungguh keterlaluan. Walaupun belum ada hubungan apa-apa sih antara aku dan Bang Fandi.

Bang Fandi adalah sahabat Bang Haris sejak masuk pertama kali kuliah. Terkadang persamaan nasib bisa membuat seseorang saling dekat, nah itulah yang dialami keduanya. Kedekatan mereka berawal dari nasib telat masuk kelas di perkuliahan pertama. Kebetulan dosennya super disiplin, jadi keduanya tidak diijinkan masuk. Nah, karena itu mereka tidak dapat kelompok dalam pengerjaan tugas makalah. Akhirnya mereka hanya berdua saja, sedangkan yang lain per kelompok empat orang. Sejak itulah mereka mengikrarkan akan bersama-sama terus, kuliah bersama, skripsi bersama, wisuda bersama, kerja bersama, benar-benar so sweet.

Kalau perkenalanku dengan Bang Fandi berawal dari hal yang menyebalkan bagiku. Tidak usah diceritakan deh, aku malu. Jadi cukup tahu aja aku kenal Bang Fandi sejak dia  pertama kali main ke rumahku.

Oke, hingga acara wisuda selesai aku tidak menemukan tanda-tanda kehadiran Bang Fandi. Jadi dia benar-benar tidak datang di wisudaku? Bahkan dia tidak mengucapkan selamat wisuda kepadaku lewat BBM, WA ataupun SMS.

Apa jangan-jangan selama ini aku hanya baper? Atau Bang Fandi hanya menganggapku adik? Duh, gini banget sih nasib hubungan tanpa status. Cintaku bertepuk sebelah tangan deh, tapi apa benar aku cinta sama Bang Fandi? Jadi absurd gini sih pikiranku.

Selesai acara kucari wajah-wajah keluargaku. Ah dapat, itu ada Mama, Ayah, Bang Haris dan Juna di sudut Balairung. Mereka mengenakan pakaian dengan motif sepadan. Jadi mudah saja kukenali. Kuhampiri mereka dengan wajah seceria mungkin. Memang seharusnya senyum bahagia yang terukir.

“Selamat Rose, Ayah bangga padamu,” Sambut Ayah seraya memelukku erat. Beliau adalah ayah terbaik di dunia ini bagiku. Sungguh Ayah yang benar-benar berperan sebagai Ayah. Pribadinya hangat dan supel, namun bisa juga menjadi polisi yang tegas sekali saat mengintrogasi pencuri.

“Selamat sayang,” ucap Mama menimpali, kemudian memelukku, tentu saja setelah aku melepaskan pelukanku terhadap Ayah, kalau tidak kami sudah seperti Teletubis yang sukanya berpelukan. Bang Haris dan Juna juga mengucapkan selamat dan tentu saja berpelukan ringan.

“Selamat atas wisudanya Blue Rose….” Ucap seseorang dibelakangku. Dari suaranya sih seperti suaranya Bang Fandi. Atau aku hanya berhalusinasi saja?

Kuputar tubuhku 180 derajat. “Bang Fandi….” Hei, ternyata ini nyata.

To be Continued…

Inet Bean
6 Mei 2016

#LanjutanCerbung

#OneDayOnePost
Blue Rose (lemping 5)
4/ 5
Oleh

Berlangganan via email

Suka dengan postingan di atas? Silakan berlangganan postingan terbaru langsung via email.

7 komentar

Tulis komentar
avatar
Na
6 Mei 2016 pukul 09.48

Asyiik..akhirnya datang juga. Apa dengan mawar biru ditangannya? Tolong dicek mba itu bunga asli atau palsu.😄😉

Reply
avatar
6 Mei 2016 pukul 10.42

Horeee, datang juga bsng fandi, ikit senyum senyum sendiri..xixixi

Reply
avatar
6 Mei 2016 pukul 17.48

Akhirnya datang juga, tapi perasaanku tidak enak..

Reply
avatar
6 Mei 2016 pukul 19.34

Senang sekali yg ditunggu akhirnys datang

Reply
avatar
7 Mei 2016 pukul 00.15

aku hanya bisa menarik dan menghembuskan nafas panjang...

Reply
avatar
7 Mei 2016 pukul 06.03

Ditunggu kelanjutannya. Apakah Bang Fandi membalas cinta . kita simak

Reply

-Terima kasih telah berkunjung di blog ini. Silahkan tinggalkan kritik, saran untuk perkembangan.