Kamis, 26 Mei 2016

KURA-KURA BERAGENDA

KURA-KURA BERAGENDA


Sebetulnya harusnya aku menuliskan hasil seminar. Namun karena dirasa butuh permenungan mendalam. Jadi aku tunda aja deh. Biar lebih maksimal penulisannya.

Acara seminar nasional berjalan lancar tanda adanya yang pingsan karena saking terpesonanya dengan Prabu Revolusi, tak ada juga yang kesurupan, ayan, atau lain-lainnya. Adanya paling mereka yang nge-fans artis. Karena aku gak nge-fans, jadi biasa saja lah ya. Biarkan yang hobi selfie berekspresi. Jadi, tadi yang lain asik ngajak selfie Prabu Revolusi, aku malah nonton saja. Haha… lupa tidak aku foto.

Setelah acara seharian tadi, besok masih ada acara yang menyambut. Yaitu acara jalan sehat penghuni-penghuni kampus. Karena organisasiku pers, jadi ditugaskanlah meliput acara tersebut. Selain meliput juga ikut sih, lumayan juga ada doorprizenya, walau aku jarang dapat doorprize, siapa tahu dewi fortuna tetiba menghampiriku. Jadi sambil menyelam minum jus gitulah.

Nah, dilanjutkan rapat keredaksian menbahas tentang tema majalah yang akan diterbitkan. Pasti akan memakan waktu yang lama. Dan itu tandanya besok aku pulang sore bingit lagi, tak jarang maghrib. Makanya nih tubuh jadi letoy, otak jadi penat, maka tulisan curcol inilah yang keluar.

Padahal, malamnya masih ada acara lagi nih. Acara maulid nabi yang diselenggarakan organisasi remaja di kampungku. Seharusnya besok jam sembilan acara gladi bersih, tapi karena ada acara kampus, terpaksa aku tinggalkan. Aku ikutnya pas acara saja, yaitu malamya. Maaf ken, tidak bisa ikut gladi bersih ketua.

Nah, itulah kegiatan yang membuatku lumayan loyo, letoy, lesu, lunglai dan sebagainya. Padet banget agendanya. Kadang ada yang bertanya sebetulnya apa sih yang aku cari dari ikut organisasi? Padahal kan capek, kuliah aja juga sudah capek. Ini malah ditambahi ikut organisasi?

Realita kehidupan mahasiswa saat ini sangat beragam. Meminjam analisis Ricardi seperti dikutip oleh Masrukhi  (2009), dalam konstelasi relasi sosial akan tampak lima wajah mahasiswa sebagai reaksi realitas diri dan sosialnya.

Pertama adalah kelompok idealis konfrontatif, dimana mahasiswa tersebut aktif dalam perjuangannya menentang kemapamanan  melalui aksi demonstrasi.

Kedua, kelompok idealis realistis adalah mahasiwa yang memilih koperatif dalam perjuangannya menentang kemapanan.

Ketiga, kelompok oportunis adalah mahasiswa yang cenderung mendukung pemerintah yang berkuasa.

Keempat adalah kelompok profesional, yang lebih berorientasi pada belajar atau kuliah.

Kelima adalah kelompok rekreatif yang berorientasi pada gaya hidup yang glamour dan menyukai pesta.

Dari survei yang dilakukan di bidang kemahasiswaan (Masrukhi, 2009), wajah terakhir menunjukkan kecenderungan yang tinggi yaitu 90%. Untuk kelompok 1 sampai dengan kelompok 4 berkisar hanya 10%. Namun demikian, kendatipun kelompok idealis persentasinya kecil dibandingkan dengan kelompok yang lain, akan tetapi secara bersama-sama mereka memiliki energi besar, yang disebut collective consciousness.

Organisasi itu penting bagi mahasiswa, Tapi sayangnya mahasiswa sekarang sudah terkapar oleh media sosial.

Melalui organisasi begitu banyak manfaat yang diperoleh. Semoga besok aku tidak cukup lelah untuk menuliskan kenapa sekaligus manfaat organisasi.

Inet Bean
26 Mei 2016

#OneDayOnePost
KURA-KURA BERAGENDA
4/ 5
Oleh

Berlangganan via email

Suka dengan postingan di atas? Silakan berlangganan postingan terbaru langsung via email.

-Terima kasih telah berkunjung di blog ini. Silahkan tinggalkan kritik, saran untuk perkembangan.