Kisah Cinta Nietzsche; versi Inet (Aku)
Cerpen
Secuil kisah tentang Friedrich Nietzsche. Dia adalah filsuf Jerman yang lahir pada tahun 1844. Namanya rumit, seperti pemikirannya. Meskipun demikian, aku tetap suka membaca karyanya. Bagiku di situ adalah gudang inspirasi. Bentuk inspirasinya dari dalam maupun luar. Segi sukma ataupun raga.
Jadi maksudnya, Dari makna tulisannya memuat inspirasi-inspirasi yang bisa digali lebih dalam. Maupun dari segi kepenulisan, sastranya estetik banget (Aku ngomong apaan sih, yah pokoknya gitu)
Itulah yang membuatku jatuh hati. Aku juga berpikiran. Mungkin kalau waktu itu aku hidup pada zaman Nietzsche. Di akhir hidupnya dia gak bakal menderita (haha...ini khayalan macam apah lagi?). Jadi gini, kisah cinta Nietzsche begitu menyedihkan.
Sedikit kuceritakan kisah cintanya. Suatu hari dia dan dua sahabatnya melakukan pengembaraan. Mereka berkelana selama beberapa bulan untuk mencari inspirasi. Ketiganya adalah penulis. Dua laki-laki dan satu perempuan. Mereka adalah Nietzsche, Ree, dan Lou.
Singkat cerita, Nietzsche merasa Lou lah gadis yang pantas menjadi pendamping hidupnya. Nah, setelah pertimbangan yang mantap, Nietzache malamar Lou. Tapi ternyata tiga sahabat itu terlibat skandal cinta segitiga.
Lou sebenarnya suka sama Nietzche. Tapi dia juga suka sama Ree. Dan kedua sahabatnya juga menyukainya (Hei Lou! Gimana sih? Plin-plan gitu. Buat aku satu napa?
Wooii lanjut woii ceritanya...?
Eh, maaf.... gemes sih sama Lou. Oke oke lanjut)
Dan setelah merenungkan apa yang bergejolak di hati Lou. Sebenarnya Lou tidak ingin menyakiti hati kedua sahabatnya. Jadi dia memutuskan untuk, (jeng jeng jeng....
Jangan iklan lagi!!!
Ih galak amat seh kamu..., iyee aku lanjutin) Lou memutuskan untuk menikah dengan kedua sahabatnya.
Ya, Lou akan melakukan poliandri. (Gila apa, aku satu aja gak punya. Eh curcol) Jadi beginilah percakapannya.
"Gimana lamaranku Lou? Kamu udah tau jawabannya?" Tanya Nietzsche sembari menyisir kumisnya.
"Iya Nietz, aku sebenarnya sayang sama kamu, tapi aku juga gak mau menyakiti perasaan siapapun. Kamu tau kan. Aku ini wanita yang lembut. Jadi aku gak tega kalau harus mengorbankan hati seseorang." Jawab Lou dengan menunduk.
"Iya, jadi jawabannya apa Lou?"
"Gini, aku tau kamu cinta sama aku. Tapi cinta itu butuh pengorbanan kan? Kamu tau dong maksud aku, kamu kan pinter. Aku hanya gak mau ada yang tersakiti olehku."
"Begitu, tapi jawabannya apa?"
"Ih kamu ko' gak pahaman sih Nietz? Aku kan udah ngejelasin panjang lebar. Ko' gak paham-paham juga sih?"
"Aduh Lou, dari tadi kamu kan gak ngasih jawaban?"
"Dasar cowok! Nih ya, maksud aku tuh aku mau menerima lamaran kamu dan menikah denganmu asalkan kamu mengijinkan aku menikah juga dengan Ree."
"Apaaah? Ko' gitu sih?"
"Ya iya, kamu mau gak."
"Aku gak tau. Aku harus pinjam otak orang lain untuk menjawabnya."
"Maksud kamu?"
"Itukan kode dari aku, pahamin dong."
Setelah bertukar pikiran dengan adik dan ibunya, Nietzsche tidak jadi menikah dengan Lou. Dia sempat melamar Lou lagi, namun Lou tetap menjawab seperti pada lamaran sebelumnya. Nietzsche akhirnya tidak menikah seumur hidup. Hidupnya di habiskan untuk merenung dan menulis. Tapi karyanya menjadi suguhan yang fenomenal dan menarik.
***
Cuitan Inet
Weitz jangan terlalu serius. Itusih ceritanya pake bahasa aku aja. Hahaha...
Jadi jangan diambil hati. Kalau mau meninggalkan hati sih silahkan. Tapi tanggung resikonya ya?
Jadi pada intinya. Peka itu makhluk langka yang sering dituntut. Padahal peka sendiri tidak pernah menuntut. Karena peka selalu pengertian.
(Apalagi ini? Aduh makin absurd aja aku....)
Oh iya, Sekelumit perkenalan tentang Inet. Inet itu nama yang di berikan teman-temanku. Pada awalnya Internet. Tapi karena Internet terlalu panjang. Mereka memanggilku "Net", kadang juga "Inet.
Dan kalian bisa memaggil aku Inet...
Tunggu sejarahnya ya? Hehehe
23 komentar
Tulis komentarWah cinta segitiga versi mba khikmah punya solusi yg beda ya 👍😅
ReplyItu kisah nyata mba, hanya penyampaiannya dengan bahasaku hehe...
ReplyPenyampaianny aku suka. Kyk aku jg suka nulis rada absurd. Whahaha
ReplyHaha... berarti mungkin kita satu spesies mba Cici..
ReplyWuih bagus ini... Cara mengulang kisah dengan bahasa sendiri
ReplyMakasih mba Maya...
ReplyHehe
Waah mbk inet ternyata jago nglawak juga hahhaha
ReplyHohoooohoooo seruuu...
ReplyKalo gitu tunggu episode lawakan selanjutnya mba Mifta.. jhehe
ReplyMakasih mba Elsa yang cantiknya melebihi Elsa Frozen...
ReplyDi gambar ilustrasinya bukan Nietzsche asli, Net...
ReplyYang penting ada kumisnya Gie... haha
ReplyGak bisa donk, Nietzsche kan otentik... Hehe
ReplyBisa ko', buktinya foto di atas bisa aku posting...
ReplyTapi itu bukan Nietzsche, yang kumisnya kek sapu tuh Erland Josephson, kalau kumis aslinya Nietzsche kan elegan, hehe
ReplyItu kumisnya udah mulai kek anjing laut Gie. Itu Nietzsche...
ReplyKren hikmah. Aku suka
ReplyKren hikmah. Aku suka
ReplyMakasih kak Zakia....
ReplyWeew.. kereen.. Inet.. :)
ReplyNice post mba inet
ReplyMakasih mba Dessy, mba Shanty :)
Reply-Terima kasih telah berkunjung di blog ini. Silahkan tinggalkan kritik, saran untuk perkembangan.