Gadis Berpayung Merah
Cerpensumber: chubby2aja.wordpress.com |
Senja. Apakah masih senja ketika awan jingganya tertutupi oleh gumpalan awan abu. Sedangkan tak tampak cahaya keemasan yang mengalun merdu. Senja kini, masihkah seindah dulu? Aku memikirkan hal-hal yang jarang dipikirkan orang lain, mungkin menurut kebanyakan orang disebut remeh temeh. Tapi bagiku itu sebagai oase untuk otakku yang seharian berpikir tentang kerjaan.
Senja pertama di musim penghujan. Gerimis merintik menyentuh lembut wajahku. Jam pulang kerja di kota ini begitu padat merayap. Dan hujan seakan menambah keengganan untuk berlama-lama di jalanan. Seperti biasa, aku menunggu di halte bus. Kali pertama langit tampak mulai menghitam sebelum waktunya di tahun ini. Rinai masih setia menetes dengan lembut.
Aku duduk. Lalu mengedarkan pandanganku. Pada saat seperti ini, aku lebih suka mengamati sekitar dari pada sibuk menyelami gadged. Sesekali berselancar di dunia nyata juga penting. Melihat keindahan ataupun sebaliknya secara real.
Di sudut taman aku melihat gadis yang tengah menengadahkan wajahnya. Dia tampak anggun dengan gaun warna putih yang ia kenakan. Tampak serasi bersama wajahnya yang putih bersih. Dan payung merah itu membuatnya terlihat sempurna.
Itukah yang namanya bidadari. Cantik, manis, menawan, anggun, entah kata apa yang tepat untuk gadis itu. Dia menatap angkasa. Namun matanya sempurna tertutup. Barangkali dengan begitu dia jauh lebih menyelami semesta.
Rambutnya indah terurai. Tidak terlalu panjang dan tidak pula terlalu pendek. Ah, kenapa mataku tidak dapat berpaling darinya.
Gadis berpayung merah. Kau begitu mencuri perhatianku. Siapakah dirimu. Dari negeri manakah kau. Kenapa kau tampak berbeda. Jangan-jangan kau punya kekuatan magis yang bisa membuat setiap mata terpesona olehmu.
Kau begitu tenang di antara jiwa-jiwa yang gelisah memaki hujan. Apakah kau dewi hujan. Gaunmu begitu sederhana. Bahkan model gaun seperti itu mungkin tidak ada di negeri ini. Jadi kau berasal dari mana. Gadis berpayung merah dari negeri dongeng kah kau?
Gadis itu masih menengadahkan wajahnya ke langit. Dan aku tidak bisa membelokkan pandanganku darinya barang sesenti saja. Wajah gadis payung merah begitu teduh, namun tampak sendu. Hal itu hanya menambah magis dirinya.
"Hei, ada apa denganmu Frian."
"Kenapa? Gak ada apa-apa."
"Lah tadi kamu memuji-muji gadis itu."
"Emangnya kenapa? Yang kulihat emang gitu kok."
"Sepertinya kamu udah tersihir olehnya."
"Apa?"
Batinku bermonolog, suasananya riuh dan ganjil. Entah kenapa dalam sekali tatap serasa ada paku yang menancap agar mataku tetap setia menemaninya. Inikah yang namanya cinta pada pandangan pertama? Ah sepertinya aku terlalu cepat menyimpulkan. Tapi aku harus berkenalan dengannya. Bagaimanapun caranya.
To be continued...
Khikmah Al-Maula
23 Maret 2016
#OneDayOnePost
19 komentar
Tulis komentarKerennnn ...
ReplyPenasaran lnjutannya
Gadis berpayung merah...??
ReplyPenasaran siapa dia..???
Ditunggu lanjutanya...:D
BTW.....Makasih yak udah di jadiin tokohh..hehhehe.
Itu kayaknya dewi hujan deh. Tp, inet juga gak kalah cantik sama dewi hujan. #eaaa
ReplyKalau aku sih "ambil Khikmah-nya aja"...
ReplyAsik..asik..asik.. Ditunggu lanjutannya ;)
Replyasyiiikkkk...ditunggu lanjutannya, penasaran dgn gadis berpayung merah dan apa yang akan dilakukan oleh Frian.
Replyasyiiikkkk...ditunggu lanjutannya, penasaran dgn gadis berpayung merah dan apa yang akan dilakukan oleh Frian.
Replyoke di tunggu lanjutannya
ReplyKERENNNN....ditunggu kelanjutannya hehehr
ReplyLagi-lagi terbius kata-kata... halah ini aku lagi melow mode on.
ReplyWow fantastis juragan oe tunggu kelanjutan kisahnya.
ReplyBaiklah aku juga ikut menunggumu deh ayunda..😅😅😅
ReplyTurut serta tunggu lanjutannya... hehe
Replyaduuh,, jadi pengen juga merasakan pndangan pertama lgi :D
ReplyYuhuu
ReplySama-sama bang... ^^
Gembil deh mba Cici -_-
ReplyAku gak cantik, hanya sedikit manis haha
Ambil akunya? :o
ReplyOke, makasih semua...
ReplyDi tunggu saja lanjutannya ^^
okee,,aku lanjut baca ke 2 dan ke 3,,
ReplyAaku suka banget cara inet mendeskripsikan^^
-Terima kasih telah berkunjung di blog ini. Silahkan tinggalkan kritik, saran untuk perkembangan.