Senin, 02 Januari 2017

Gilang si Jago Kate

Gilang si Jago Kate


http://www.jpnn.com/news/ayam-kate-asal-malaysia-makin-digemari-di-bandung

Oleh: Inet Bean

Dulu, dahulu banget sebelum negara api menyerang negara es. Aku sudah dijuluki Jago Kate, tahu gak kenapa? Penasaran? Yaudah kalau penasaran lanjutkan bacanya sampai akhir cerita ini. Kalau enggak penasaran tetep lanjutkan, aku jamin nyesel deh kalau dibaca sampai akhir, eh maksudnya gak nyesel. Kita lihat saja nanti, oke?

Jadi, Jago itu secara harfiah artinya mahir dan Kate itu berasal dari nama spesies hewan yang menjadi makanan favorit upin-ipin, tahu kan? Aku sengaja gak nyebutin hewannya, biar yang baca sambil mikir, kek semacam tebak-tebakan gitu deh, jadi udah tahu kan hewan apa? Kalau masih gak tahu, aku kasih clue deh, cluenya hewan yang berkokok di pagi hari, sore juga sih.

Sejarahnya gini, long time ago aku pindah sekolah waktu masih SD kelas empat karena disekolahan lama aku sering diejek anak mami. Gara-gara tiap berangkat dan pulang selalu didampingi oleh Mamah, aku sudah memohon-mohon pada Mamah supaya aku berangkat sendiri aja, tapi Mamah takut kalau aku diculik.

Di kompleks perumahanku rawan penculikan soalnya, terakhir kali ada tetanggaku berusia enam tahun diculik saat di depan rumahnya ketika nunggu orangtuanya belum pada pulang, dan sampai sekarang tuh bocah belum ditemukan. Sejak itu orang tua dikompleks perumahankuku protektif banget sama anak-anaknya.

Papah juga tidak mungkin nganter aku, karena kantor Papah berlawanan arah dengan sekolahanku, jadi kalau nganter aku, Papah bisa-bisa telat masuk kantor, kalau telat masuk kantor, maka atasan Papah yang berkumis tebal kek suaminya Mbak Inul Daratista itu bakalan marahin Papah sampai wajah Papah banjir, tahu kan maksudnya? Ngomongnya muncrat.

Selain itu jarak sekolah juga lumayan jauh, sekitar 3 KM, kebayang dong kalau anak SD pagi-pagi berangkat naik sepeda dengan jarak segitu, efeknya bagi guru apaan coba? Kasihan gurunya, pagi-pagi udah di beri cobaan bau-bau asem ala-ala anak SD, maklumlah anak SD belum kenal rexona.

Nah, karena itu aku dijuluki anak mami sejak kelas satu. Awalnya sih biasa-biasa aja, gak aku peduliin, kan aku emang anaknya Mamah. Tapi semua berubah sejak aku mengenal keindahan anak perempuan, yah sejak kelas empat.

Aku menyukai cewek sekelasku, dia manis banget kalau senyum, kalau gak senyum manis aja, terus baik dan pinter, namanya Adriana. Sayangnya aku menyukai cewek yang disukai oleh banyak cowok. Jadi terjadilah insiden yang membuatku dikeluarkan dari sekolah.

Pagi itu aku sedang ngobrol dengan Adriana tentang PR matematika, lebih tepatnya aku memohon agar dia mau menyelamatkanku dari Pak Heru, guru matematika yang membuat kelar idup lo kalau gak ngerjain PR darinya.

Sedangkan Adriana sedang berpikir mau menolongku atau tidak, buku matematikanya ia peluk di dadanya. Dari wajahnya sih aku yakin sebenarnya dia juga suka sama aku, cuma yah dia masih malu-malu kucing.

“Gilang, lain kali kamu ngerjain PR dari rumah dong.”

“Maunya sih gitu, Na.” Aku menggaruk-garuk bokong yang emang terasa gatal, “Tapi aku gak tahu gimana caranya.”

“Aku mau kok ngajarin kamu, tapi kamu main ke rumah aku.”

“Beneran nih Na? Aku mau, mau....”

“Iya, Gilang,” jawab Adriana, wajahnya yang memerah menunduk malu-malu.

Dan saat itulah, tiba-tiba Ian merebut buku matematika Adriana dari pelukannya.
Adriana terlonjak, dia melihat Ian menenteng bukunya sambil tertawa-tawa, “Ian, balikin bukuku,” teriak Adriana, dia berusaha mengambil bukunya tapi gerakan Ian lebih gesit, Adriana pun diam, matanya berkaca-kaca dan menangislah dia.

Melihatnya menangis aku  berusaha merebutkan bukunya dari Ian, tapi dia malah lari keluar kelas, aku mengejarnya dan berhasil meraih baju Ian dari belakang, aku berusaha merebut buku Adriana, tapi Ian tetap berkelit sambil mengataiku, “Eh anak mami, nih kalau bisa rebut buku ini.” Lalu di undakan tangga, tidak sengaja aku mendorong Ian karena kesal sampai dia terjatuh yang menyebabkan pelipisnya berdarah.

Karena insiden itu, orangtua Ian menuntut sekolah agar mengeluarkanku, kalau tidak aku akan dilaporkan ke polisi, jadi daripada berhadapan dengan polisi, orangtuaku memilih untuk memindahkan aku ke sekolah baru.

Nah disekolah baru, aku dijuluki si Jago Kate karena aku pernah sekali bilang, “Aku aduin ke Mamahku loh kamu!” Saat pertama kali masuk kelas karena uang jajanku mau dirampas temen sekelasku, tapi gara-gara cewek cantik yang tiba-tiba menolongku, uang jajanku aman. Sejak itu, aku sepertinya mulai melupakan Adriana.


NB: Jago Kate adalah ejekan seseorang yang beraninya di kandangnya sendiri atau beraninya mengadu pada orangtua, bisa juga keluarganya.

2 Januari 2017
Gilang si Jago Kate
4/ 5
Oleh

Berlangganan via email

Suka dengan postingan di atas? Silakan berlangganan postingan terbaru langsung via email.

4 komentar

Tulis komentar

-Terima kasih telah berkunjung di blog ini. Silahkan tinggalkan kritik, saran untuk perkembangan.