Dunia Digital
Artikelilustrasi: by google image |
Pernah nonton kartun Spongebob Squarepants? Atau jangan-jangan
tidak tahu? Oke, kalau belum tahu aku kasih tahu, karena hanya tahu yang tahu,
kalo tempe bukan tahu. Jadi Spongebob itu spons yang hidup di dasar laut, udah
gitu tempat tinggalnya di nanas. Heran juga nanas bisa tumbuh di dasar laut. Sahabat
Spongebob adalah bintang laut yang bernama Patrick Star. Nah, udah inget kan? Kartun
persahabatan antara spons dan bintang laut.
Kebayang kan? Betapa seru persahabatan mereka. Ada
saja aktivitas seru tiap mereka bertemu, mulai dari berburu ubur-ubur, bermain
pasir di laut, nah keheranan yang kedua kenapa di laut ada laut lagi. Dan yang
menyebalkan Spongebob dan Patrick tidak bisa merenang. Hello…. Bukankah mereka
tinggal di laut? Di dasar lagi. Ngeselin tuh logika kartun yang satu ini. Keheranan
selanjutnya sampai saat ini aku masih saja suka tuh kartun, haha….
Aku kurang tahu sebenarnya mereka anak-anak, remaja,
atau sudah dewasa. Dalam beberapa episode kadang mereka menjadi anak-anak yang
haus akan mainan, tapi di sisi lain Spongebob sudah bekerja sebagai koki. Dan dalam
episode lain keduanya pernah mengadopsi anak. Spongebob berperan sebagai ibu,
Patrick ayah, dan tahu kah? Anaknya adalah kerang mutiara. Benar-benar keluarga ngeselin.
Oke, terlepas dari keheranan-keheranan itu. Tapi
yang mau dibahas adalah persahabatan diantara mereka. Tiap dua sahabat itu
bertemu pasti mereka berinteraksi, kadang konyol, heboh, menjengkelkan,
menggemeskan, dan lain-lain. Tidak pernah keduanya diem-dieman sibuk dengan
dunianya sendiri.
Jadi kemarin aku bertugas sebagai penjaga stand
pendaftaran seminar nasional. Inilah salah satu kegiatan mahasiswa yang aktif
organisasi, ciee aktivis…. Eh tapi aku emang sedikit bangga sih jadi aktivis,
walau mungkin aktivis siluman, haha… aktivis siluman itu kadang-kadang aja ke
kantor. Maklum lah, tugas dari dosen banyak, hingga membuatku jauh dari
organisasi.
Aku berjaga dengan beberapa teman, lebih banyak
laki-laki sih. Tapi duduknya gak deket-deket kok, tenang saja. Waktu berjaga
semua pada anteng, khusyuk pada gadged masing-masing. Termasuk aku, yang
menyempatkan untuk BW ke blog temen-temen ODOP. Jadi suasananya hening dan
mencekam. Nah, ditengah kesunyian itu ada yang tiba-tiba nyeletuk.
“Duniiiaa Digital…” Semua ketawa. Karena sebelumnya tuh yang tadi
nyeletuk ngomong apaan tapi gak ada yang nanggepin, haha… kasihan sekali.
Setelah itu, semuanya menanggalkan gadged dan
membahas fenomena tadi. Maklum lah, aktivis yah gitu, kalau dihadapkan pada
fenomena yang menggelitik ya bawaannya pengen bahas. Apalagi aktivis Persma,
alias pers mahasiswa. Aku pun terpaksa menyudahi kegiatan BWku. Ada yang
bilang, “Kebersamaan kita adalah kesendirian masing-masing.”
Iya juga sih ya. Kita kumpul bersama tapi malah
sibuk dengan gadged masing-masing, bersama tapi sendiri, sendiri tapi bersama. Hayoh…,
bingung kan? Gak usah dibikin bingung, intinya gitulah.
Gadged emang mendekatkan yang jauh dan menjauhkan
yang dekat. Kalau aku pikir emang gitu sih. Karena ya, emang yang aku rasain
gitu. Coba deh rasain sendiri, pasti juga ngerasa gitu kan? Iya kan? Udah, gak
usah boong deh sama aku.
Sekarang tuh zamannya kalau ngumpul sama sahabat
atau temen, ya duduk bersama aja. Tapi pikirannya melang-lang buana
kemana-mana. Apalagi kalau tempat ngumpulnya ada free wifi, wah nambah deh
kekhusyukan dalam memandang smartphone.
Terus apa hubungannya dengan Spongebob? Yah,
dihubung-hubungin aja deh, coba dihubungin? Apa hubungannya? Jangan mikir
hubunganmu dengan dia yang di PHP-in mulu’ mblo.
Udah ketemu korelasinya? Persahabatan Spongebob dan
Patrick seru karena adanya interaksi yang nyata oleh keduanya. Bukan hanya
duduk sebelahan saja tapi diem-dieman. Kangen gak sih dengan keseruan sebelum
munculnya smartphone? Aku yakin pasti iya kan? Kecuali bagi yang masa kecilnya
tidak terselamatkan, haha…, beruntung yang masa kecilnya gadged belum booming
banget. Dan beruntungnya masa kecilku juga terselamatkan.
Coba deh sekali-kali kalo ngumpul sama temen atau
sahabat. Gadgednya dikumpulin, terus buang deh jauh-jauh. Eh, maksudnya
dinonaktivin atau gimana. Yang penting tangan gak megang gadged. Lakukan permainan
apa saja, sekreatif mungkin di situ ada apa. Atau ngobrol ngalur-ngidul,
diskusi tentang film, novel, atau apapun. Rasakan sensasinya… haha sensasi
apaan sih? Yah, coba saja. Selamat mencoba….
Khikmah Al-Maula
25 April 2016
#OneDayOnePost
12 komentar
Tulis komentarmenarik. itu mengingatkan masa kecil saya. tapi saya lebih ingat film plinstone (kartun). hahhh #siip
ReplyPernah dicoba walaupun itu gak sengaja alias sinyal lagi trouble. Hahahaha
ReplyLuar Biasa. Jeli sek@li
ReplySekali duduk bisa sepanjang inihhh...mantapp
ReplyBtw, emang yaaa kalau ngunpul matemen2 gitu kalau pada asik sendiri ma hp nya jadi berasaaa kambing congek bengong di dunia alien
Sampai saya selesai kuliah, tuh gadget belum ada... merdeka... haha...
Replysehari tanpa gadget udah gegananya minta ampun....hehehe
ReplyKeren emang Inet. Typonya nggak nampak
ReplyInet luar biasa. Sekali duduk tanpa cela tulisan ini.
ReplyGadget nya jangan dibuang net... Buat selfie, hhee
ReplySusah kali mau koment di blog inet ini.. fiuhhh...
ReplySensasi plong ya mbak? :D
Replyinget zaman SMP yang belum ada smartphone. haha
Reply-Terima kasih telah berkunjung di blog ini. Silahkan tinggalkan kritik, saran untuk perkembangan.